Local Government Efforts to Increase the Economic Resilience Index of Disadvantaged Regions: A Comparative Study of Lebak and Pandeglang Regencies Banten Province

Authors

DOI:

https://doi.org/10.18502/kss.v10i15.19191

Keywords:

government efforts, economic resilience index, disadvantaged regions

Abstract

Lebak Regency and Pandeglang Regency are areas in Banten Province that have unique natural resources and socio-economic characteristics. However, the two districts still have sub-districts with underdeveloped status and contribute to the extreme poverty rate in the Province. In 2020, these districts each had 11 sub-districts with underdeveloped status. Then, in 2023, the number of underdeveloped subdistricts in Pandeglang Regency decreased to one while Lebak Regency still has six underdeveloped sub-districts. The Developing Village Index is one of the benchmarks that show areas in need of attention and improvement, and one of the composite indices used to measure it is the Economic Resilience Index. Therefore, this study aims to analyze, evaluate, and formulate policy strategies or efforts that can improve the Economic Resilience Index of these regencies. It uses a qualitative descriptive research method by conducting a comparative study between the governments of Lebak and Pandeglang regencies. Data were collected by focus group discussion, observation, and documentation. Results show that Lebak Regency, represented by Baduy Village and Pandeglang Regency, represented by Curug Village, face problems in determining their status as very backward villages. This is due to the inconsistency of indicators and the lack of accurate data input. Local governments certainly have made efforts in facing these challenges by utilizing the agricultural, touristic, economic, and creative potential of Village-Owned Enterprises (BUMDES).

References

[1] Zakaria WA. Membangun Kemandirian Desa. Bandar Lampung: Anugrah Utama Raharja; 2017.

[2] A. N. Astika and N. Sri Subawa, “Evaluasi Pembangunan Desa Berdasarkan Indeks Desa Membangun,” J. Ilm. Muqoddimah J. Ilmu Sos. Polit. dan Humaniora Humaniora, vol. 5, no. 2, p. 223, 2021. https://doi.org/10.31604/jim.v5i2.2021.223- 232.

[3] Presiden Republik Indonesia, “Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020- 2024,” 2020.

[4] Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, “Peringkat Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2023,” 2023.

[5] Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, “Tentang Indeks Desa Membangun,” 2023. https://idm.kemendesa.go.id/view/detil/1/tentang-idm

[6] Badan Pusat Statistik. “Presentasi Penduduk Miskin 2024 turun menjadi 9,03 persen,” Badan Pusat Statistik, 2024. https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/ 07/01/2370/persentase-penduduk-miskin-maret-2024-turun-menjadi-9-03-persen- .html

[7] Saadatuddaraen, “Kemiskinan Ekstrem di Banten Capai 27 Ribu Lebih Keluarga,” Radio Republik Indonesia, 2023. https://www.rri.co.id/daerah/433131/kemiskinanekstrem- di-banten-capai-27-ribu-lebih-keluarga#:~:text=KBRN%2CSerang: Dinas Sosial,sejak awal bulan November 2023.

[8] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak. “Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Lebak (persen), 2021-2023,” Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak, 2024. https://lebakkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTU1IzI=/persentasependuduk- miskin.html

[9] Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. “Indikator Kemiskinan Kabupaten Pandeglang, 2021-2023,” Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, 2024. https://pandeglangkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTI2IzI=/indikator-kemiskinankabupaten- pandeglang.html

[10] Dewi W N, Gusni G; N. D. W and Gusni. “Pengaruh Infrastruktur Dasar dan Sosial Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Desa Tertinggal,” E-Jurnal Ekon. dan Bisnis Univ. Udayana. 2019;8(2):171–82.

[11] Ariyanti S. “Kajian Tekno-Ekonomi pada Telehealth di Indonesia Techno-Economic Study on Telehealth in Indonesia,” Bul. Pos dan Telekomun., vol. 15, no. 1, pp. 43–54, 2017. https://doi.org/10.17933/bpostel.2017.150104.

[12] Busmah NA. “Determinan Indeks Pembangunan Pendidikan pada Daerah Tertinggal di Indonesia Tahun 2020,” vol. 1, pp. 395–404, 2020.

[13] Ardiansyah A, Rusfian EZ. Eksplorasi Aspek – aspek Penghambat Penerimaan User Telemedicine pada Daerah Tertinggal di Indonesia. J. Educ. Hum. Soc. Sci. 2020;3(2):671–81.

[14] Ramdhani M, Wahidah B, Wahyuni W, Mataram U. Problematika Budaya Literasi Membaca di SMAN 1 Aikmel. J. Bastrindo. 2022;3(1):137–45.

[15] Alfatika IN, Susilowati D. Analisis Belanja Daerah dan Fenomena Flypapereffect Pemerintah Kab/Kota di Jawa Barat. J. Ilmu Ekon. 2022;6(4):553–68.

[16] Su’udi A, Putranto RH, Harna H, Irawan AM, Fatmawati I. Analisis Kondisi Geografis dan Ketersediaan Peralatan di Puskesmas Terpencil / Sangat Terpencil di Indonesia. Poltekita J. Ilmu Kesehat. 2022;16(2):132–8.

[17] Henviani G, Samodra JE, Citrayasa V. Pengembangan Game Simulasi Memasak untuk Memperkenalkan Makanan Khas Daerah Indonesia kepada Siswa Tingkat SD. J. Inform. Atma Jogja. 2022;3(2):126–33.

[18] Priyani NE, Nawawi N. Analisis Pembelajaran STEM di Daerah Terluar Tertinggal Terdepan Indonesia Selama Masa Pandemi. Analisis Pembelajaran STEM di Daerah Terluar Tertinggal Terdepan Indonesia Selama Masa Pandemi. 2021;6(1):30–7.

[19] Chuzairi A. Implementasi E-government Dinas Pendidikan Daerah Daerah Pada Kondisi Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19). Tanjak J. Educ. Teach. 2020;1(2):2015– 2011.

[20] Ardiansyah W, Amalia DR. Pembangunan Aplikasi Media Pembelajaran Lagu Daerah Berbasis Teknologi Multimedia. 2017;16(2):48–52.

[21] Rama S, Suwargiani AA, Susilawati S. Perilaku Anak Sekolah Dasar Daerah Tertinggal Tentang Pemeliharaan Kesehatan Gigi. J. Kedokt. Gigi Univ. Padjadjaran. 2017;29(2):115–23.

[22] Fahlevi M, Satrya A. Efek Mediasi Leader Member Exchange, Motivasi Intrinsik dan Pemberdayaan Psikologis Pada Pengaruh Ethical Leadership Terhadap Kreativitas Aparatur Sipil Negara. Mix J. Ilm. Manaj. 2020;10(1):45–64.

[23] E. Renaldo and E. Suryani, “Gambaran Gangguan Mental Emosional Pada Penduduk Desa Banfanu, Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur,” J. Biomedika dan Kesehat., vol. 3, no. 2, pp. 49–57, 2020, https://doi.org/10.18051/JBiomedKes.2020.v3.49-57.

[24] Raharjo L, Koswara AY. Tipologi Ketertinggalan Desa di Kabupaten Situbondo dengan Analisis Kluster pada ArcGIS dan Excel. J. Tek. ITS. 2018;7(1):2337–3521.

[25] Syamola D, Nurwahyuni A. Determinan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Daerah Pedesaan di Indonesia (Analisis Data Susenas Tahun 2017) Determinants of Household Food Security in Rural Areas in Indonesia (Susenas Data Analysis, 2017). Media Kesehat. Masyarakat Indones. 2019;15(1):46–54.

[26] Olga MA, Andayani S. Pengaruh Pajak Hiburan, Pajak Restoran, dan Pajak Hotel Terhadap PAD Jawa Timur. J. Proaksi. 2021;8(2):523–36.

[27] Desa PM, Daerah P. “Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun,” 2016. [Online]. Available: https://peraturan.bpk.go.id/Details/150585/permendes-pdtt-no- 2-tahun-2016

[28] Asiah S, Purwanda E. “Analisis Faktor Pertumbuhan Ekonomi Desa Tertinggal di Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten,” Pros. FRIMA (Festival Ris. Ilm. Manaj. Dan Akuntansi), vol. 6681, no. 4, pp. 369–375, 2022, https://doi.org/10.55916/frima.v0i4.392.

[29] Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif (Untuk penelitian yang bersifat: eksploratif, enterpretif, interaktif dan konstruktif). Bandung: CV. Alfabeta, 2023. [Online]. Available: http://belajarpsikologi.com/metode-penelitian-kualitatif/

[30] Abdussamad Z. Metode Penelitian Kualitatif. Makassar: Syakir Media Press, 2021

[31] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak. “Rincian Luas Wilayah (Ha), Ketinggian Di Atas Permukaan Laut (m), dan Jarak ke Kota Rangkasbitung, 2023,” Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, 2024. https://lebakkab.bps.go.id/id/statisticstable/ 1/NjYjMQ==/rincian-luas-wilayah-ha-ketinggian-di-atas-permukaan-laut-m-danjarak- ke-kota-rangkasbitung-2021.html

[32] Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak. “Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur di Kabupaten Lebak ( jiwa), 2022-2023,” Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, 2024. https://lebakkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/ODIjMg== /jumlah-penduduk-menurut-kelompok-umur.html

[33] P. K. Lebak, “Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2023,” 2023.

[34] Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. “Jumlah Penduduk Kabupaten Pandeglang Menurut Jenis Kelamin ( Jiwa), 2022-2023,”Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, 2024. https://pandeglangkab.bps.go.id/id/statisticstable/ 2/NzcjMg==/jumlah-penduduk-kabupaten-pandeglang-menurut-jeniskelamin. html

[35] Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang. “Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Pandeglang (Km2), 2023,” Badan Pusat Statistik Kabupaten Lebak, 2024. https://pandeglangkab.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTMxIzI=/luas-wilayahmenurut- kecamatan-di-kabupaten-pandeglang--km2-.html

Downloads

Published

2025-07-17

How to Cite

Asropi, ‎, Solihati, K. D., Indriyani, D., Purnama, S. A., & Azzahra, D. (2025). Local Government Efforts to Increase the Economic Resilience Index of Disadvantaged Regions: A Comparative Study of Lebak and Pandeglang Regencies Banten Province. KnE Social Sciences, 10(15), 307–329. https://doi.org/10.18502/kss.v10i15.19191