Discussion on the Implementation of the Teacher's Marketplace Program on the Career Follow-up of PPG Private Students

Abstract

Marketplace is a database of prospective teachers that schools can recruit directly from. Parties that can be included in the Teacher Marketplace database are honorary teachers who have passed the P1 selection and are graduates of Pre-service PPG, so that the teacher recruitment process becomes simpler according to the needs of teacher formation in each school. However, this policy discourse received positive and negative responses from various groups, including PPG Pre-service Batch I and II 2022 students in terms of continuing their careers. This study intends to learn more about the teacher marketplace system that is anticipated to be implemented in 2024, the opinions of PPG Prabatan students on the debate over introducing the teacher marketplace, and what the best response to this debate should be using a descriptive approach and a qualitative research method, with the data source being relevant references and interviews. The study’s findings demonstrate that the teacher marketplace system, one of which is intended for pre-service PPG alumni students, is viewed as being more adaptable and simpler to use in deploying teachers in accordance with school demands. PPG Pre-service students, however, objected to the appellation “Teacher Marketplace” being used for this policy. Therefore, the government is expected to consider this policy properly.


Keywords: education, teacher, teacher marketplace

References
[1] Susiani I, Abadiah N. Kualitas guru dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Modeling: Jurnal Program Studi Pgmi. 2021;8:292–298.

[2] Arifa Fn, Prayitno Us. Peningkatan kualitas pendidikan: Program pendidikan profesi guru prajabatan dalam pemenuhan kebutuhan guru profesional di Indonesia. Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial 2019;10:1–17. Https://Doi.Org/10.46807/Aspirasi.V10i1.1229

[3] Fajar A. Minat menjadi guru (Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Jakarta Angkatan 2019). Jurnal Pendidikan Tambusai. 2022;6:14078–14085.

[4] Hartini M, Setiti S, Hasanah M. Pengaruh minat menjadi guru terhadap kebiasaan belajar mahasiswa. Journal of Economics Education and Entrepreneurship. 2020;1(2):45–51.

[5] Sholichah S, Pahlevi T. Pengaruh persepsi profesi guru dan efikasi diri terhadap minat menjadi guru. Jamp: Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan. 2021;4:187– 194.

[6] Valentin C, Budiwibowo S, Sulistyowati Nw. Determinan minat mahasiswa menjadi guru. Jurnal Muara Pendidikan. 2019;4:366–378.

[7] Baharuddin. Arah pendidikan masa depan: Perlunya reorientasi posisi pendidik dan peserta didik. Visipena. 2018;9(2):274–286.

[8] Ernawati. Profesi guru penggerak masa depan bangsa. Publikasi Pembelajaran. 2021;1:143–147.

[9] Zulfikar V. Pengaruh kompetensi dan komitmen terhadap kinerja guru honorer. Bisnis Dan Iptek. 2019;12:47–58.

[10] Astuti. Pengembangan standar profesional guru dalam rangka peningkatan mutu sumber daya manusia. Didaktika. 2018;12:1.

[11] Riowati YN, Yoenanto NH. Peran guru penggerak pada merdeka belajar untuk memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia. Joeai: Journal of Education and Instruction. 2022;5(1):1–16.

[12] Maryani E. Pendidikan profesi guru (Ppg) sebagai cara untuk menjadikan guru menjadi profesional. Guau: Jurnal Pendidikan Profesi Guru Agama Islam. 2022;2:171– 178.

[13] Efendi R, Arifin R. Pratiwi Yt, Kusuma Sp. Pelatihan media pembelajaran daring pada mahasiswa Ppg prajabatan bidang studi ekonomi. Jubaedah: Jurnal Pengabdian Dan Edukasi Sekolah. 2023;3:1–7.

[14] Mujianto G, Sudjalil S. Pengelolaan kelas pada praktik pengalaman lapangan (Ppl) pendidikan profesi guru (Ppg) prajabatan bidang studi bahasa indonesia di sma negeri 7 Malang. Kembara Journal of Scientific Language Literature and Teaching. 2020;6:255–265.

[15] Dewi C. Implementasi kebijakan pemerataan guru dalam meningkatkan mutu kebijakan. Indonesia Journal of Education and Learning 2018;1:60–69.

[16] Zulfitri H. Setiawati Np, Ismaini. Pendidikan Profesi Guru (Ppg) sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru. Lingua. Jurnal Bahasa & Sastra. 2019;19:130– 136.

[17] Rindarti E. Evaluasi implementasi kebijakan penataan dan pemerataan guru pegawai negeri sipil (Pns) sma negeri di dki Jakarta. Jurnal Pendidikan Islam. 2018;9(2):143– 153.

[18] Tta P, Wulandari R. Jannah Em, Setiawan F. Permasalahan guru honorer terkait kebijakan penghentian rekrutmen guru pns menjadi Pppk. Jip. Jurnal Inovasi Penelitian. 2021;2:1133–1138.

[19] Novianto K. Indeks Pemerataan Guru (Ipg): Ikhtiar mempercepat distribusi guru. Karangan: Jurnal Kependidikan, Pembelajaran. Dan Pengembangan. 2020;02:83– 91.

[20] Rahmawati A. Sistem pemerataan guru nasional (Spgn) sebagai sistem penyebaran guru untuk mengatasi ketimpangan pendidikan di daerah 3t. shes. Conference Series. 2022;5:293–300.

[21] Istiqomah N. Kesejahteraan psikologis guru honorer di sma negeri 13 Depok. Teraputik: Jurnal Bimbingan Dan Konseling 2021;5:48–54.