Capability of Local Goverment Organizations in Handling Natural Disasters in Maros Regency

Abstract

The capabilities of local government organizations play an important role in handling natural disasters. This study describes these capabilities and the factors that influence them. Through qualitative research, it was found that strong policies and regulations, trained human resources, resilient infrastructure, good preparedness and planning, and active community involvement are key factors for improving organizational capabilities. Constraints and challenges, such as limited resources, complex coordination, lack of community understanding, climate change, and policy updates, are also faced. However, recent efforts and innovations in overcoming these constraints, such as the use of information technology, early warning systems, collaboration with external parties, and increased community participation, have had a positive impact on improving the organizational capabilities of local governments. The recommended practical and policy implications include policy strengthening, investment in human resources, infrastructure development, improved preparedness and planning, and increased community engagement. In conclusion, it is hoped that the results of this study will provide a better understanding of the capabilities of local government organizations in handling natural disasters and serve as a reference for more effective policies and practices in facing future disaster challenges.


Keywords: kwd

References
[1] Sumantri L. Kajian Mitigasi Bencana Longsor Lahan denan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh. Seminar Ikatan Geografi. 2008.

[2] J. Dianty. Tanggung Jawab Pemerintah dalam Menyediakan Dana Penanggulangan Bencana Alam Menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun Lex Administration. 2022;10(4).

[3] Kurniawan MR. Pusat Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kalimantan Barat. JMAS Jurnal Mosaik Arsitektur. 2019;7(1).

[4] Rizki A, Putera RE, Azre IA. Kapasitas Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam Penanggulangan Bencana Gempa dan Tsunami. TRANSFORMASI Jurnal Manajemen Pemerintahan; 2020;51–72.

[5] Herdiansah. Peran Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Menopang Pembangunan di Indonesia. Sosioglobal Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi. 2016;7:49-57.

[6] Sulistyo I. K. Gita and i. J. wIRANATA. Strategi Pemerintah Kota BandarLampung INdonesia Terkait Perubahan Iklim pada 2015-2020. Jurnal Hubungan Internasional Indonesia. 2022;4(1):67–90.

[7] Heryati S. Peran Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Bencana. Jurnal Pemerintahan dan Keamanan Publik. 2020:139- https://doi.org/10.33701/jpkp.v2i2.1088

[8] Mendoza EN, Toledo-Bruno AG, Olpenda AS. Local goverment unit capacity for disaster risk reduction and management from disaster to advances. Environmental Science. 2016;8(2):148–56.

[9] Persons M, Brown C, Nalau J, Fisher K. Assessing adaptive capacity and adaptation insights from Samoan tourism operators. Climate Development. 2018;10(7):644–63.

[10] Nursyabani N, Putera RE, Kusdarini K. Mitigasi Bencana dalam Peningkatan Kewaspadaan terhadap Ancaman Gempa Bumi di Universitas Andalas. Jurnal Ilmu Administrasi Negara ASIAN. 2020;8(2):81–90.

[11] Arifin. Efektifitas Implementasi Kebijakan Penanggulangan Bencana Kabut Asap di Kota Pontianakn. JPASDKV. 2020;1(2):189–208.

[12] Abdi D. Perencanaan Penanggulangan Bencana Melalui Pendekatan Manajemen Resiko. Reformasi. 2015;5(1):13–30.

[13] Bangun BH. Sinergisitas Pelaksanaan Strategi dan Kebijakan Penanggulangan Bencana Pandemi Covid-19 oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha. 2022;10(1):293– 311.

[14] Ariyanto D. Koordinasi Kelembagaan dalam Meningkatkan Efektifitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah. Journal of Management Review. 2018;2(1):161–71.

[15] Salasa S, Murni TW, Emaliyawati E. Pemeberdayaan Kelompok Remaja Melalui Pendekatan Contingency Planning dalam Meningkatkan Kesiapsiagaan Terhadap Ancaman Kematian Akibat Bnecana. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. 2017;3(2):154–66.

[16] Putri NA. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Upaya Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) Terhadap Bencana Banajir Bandang di Desa Kalikatir Kecamatan Gondong Kabupaten Mojokerto. Doctoral Disertation. 2022.

[17] Merwanda G. Kapabilitas Pemerintah Daerah Riau: Hambatan dan Tantangan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 2016;19(3):251-263.

[18] Amritanand SA, Amritesh AR. Dynamic and time-critical emergency management for level three disasters: A case study analysis of Kerala floods Procedings of 21st International Conference on Distributed Computing and Networking. https://doi.org/10.1145/3369740.3372755

[19] Hibino J, Shaw R. Role of community radio in post-disaster recovery: Comparative analysis of Japan and Indonesia. Disaster Recovery: Used or Misuses Development Opportunity. 2014:285-410.

[20] Xuan Tran B, Thi Nguyen H, Quang Pham H, Thi Le H, Thu Vu G, Latkin CA, et al.; T. B and et al. Capacity of local authority and community on epidemic response in Vietnam: implication for COVID-19 preparedness. Saf Sci. 2020 Oct;130:104867.

[21] Narayan G, Kumar SR, Furze JN. Disaster risk reduction and management policy in Nepal: A centralized-decentralized dichotomy. Earth System Protection and Sustainability. 2022;1:227–49.

[22] Herdiansah AG. Peran Organisasi Masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat dalam Menopang Pembangunan di Indonesia. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi. 2016;1(1): 49- https://doi.org/10.24198/jsg.v1i1.11185

[23] Hadiana AL, et al. Analisis Spasial Temporal Kerentanan Bencana Alam dalam Mendukung Ketahanan Terhadap Bencana di Indonesia. Jurnal ICT Information Communication and Technology. 2021;20(2):232–8.