Integrated Coastal Area Management of the North Coast of Jakarta in the Use of Coastal Space

Abstract

The coastal area is a transitional area between land ecosystems and marine ecosystems that meet each other in a fragile balance. Hence, in the management of coastal areas, spatial plans are needed to support economic growth and the development of coastal areas so that they are ecologically sustainable. This research is normative legal research with a philosophical and conceptual approach. The purpose of this study is to philosophically analyze the concept of integrated coastal area management in the utilization of Jakarta’s northern coastal space. The results of the study reveal that the utilization of the north coastal area of Jakarta faces 2 main issues; the first is the biophysical degradation of the coastal environment, namely pollution. The second is the issue of conflict of use and authority in the utilization of the north coast of Jakarta. Integrated coastal area management aims to guide the direction of coastal area development so that it is ecologically sustainable. In addition, integrated coastal area management aims to strengthen and harmonize sectorial management in coastal areas; promote rational economic development and sustainable use of coastal and marine resources, and facilitate the resolution of disputes over coastal areas. The recommendation is to continue referring integrated coastal area management in the management of coastal areas.


Keywords: coastal area, coastal space, integrated coastal area management

References
[1] Numberi F. Kembalikan Kejayaan Negeri Bahari. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer; 2015. p. 215–228.

[2] Haeril, Hamidah NK, Mas’ud, Anilawati N. Upaya Kelembagaan Dalam Pengembangan Pariwisata Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Yang Berkelanjutan Di Kabupaten Bima. Sadar Wisata: Jurnal Pariwisata. 2020 Jul;3(1):25–31.

[3] Lasabuda R. Pembangunan Wilayah Pesisir Dan Lautan Dalam Perspektif Negara Kepulauan Republik Indonesia. Jurnal Ilmiah PLATAX. 2013 Mar;1(2):92–101.

[4] Pujirahayu EW, Sulaiman S, Wijaningsih D, Rahayu DP, Untoro. Perlindungan Hukum Terhadap Nelayan Perempuan: Studi Kasus Di Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Masalah-Masalah Hukum. 2018 Apr;47(2):157–166.

[5] Ali Z. Metode Penelitian Hukum. 8th ed. Jakarta: Sinar Grafika; 2016.

[6] Pramudyanto B. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan di Wilayah Pesisir. Jurnal Lingkar Widyaiswara. 2014;1(4).

[7] Raihan. Lingkungan & Hukum Lingkungan. 6th ed. Jakarta: Universitas Islam Jakarta; 2016.

[8] Rahmah S. Perlindungan Hukum Terhadap Hak Masyarakat Nelayan Wilayah Pesisir. Dinamik. 2019 Jul;25(10).

[9] Chikmawati NF. Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Di Indonesia (Dalam Perspektif Perlindungan Hukum bagi Hak-hak Ekonomi Masyarakat Tradisional). ADIL Jurnal Hukum. 2013;4(2).

[10] Said NI. Metoda penghilangan logam berat (As, Cd, Cr, Ag, Cu, Pb, Ni dan Zn) di dalam air limbah industri. Jurnal Air Indonesia. 2010; 6(2).

[11] Zainuddin, RF. Melindungi Nelayan Dari Persoalan Hukum Melalui Lembaga Bantuan Hukum. Lega Lata Jurnal Ilmiah Hukum. 2021 Aug;6(2):382–388.

[12] Wattimena RM. Perlindungan Hukum Terhadap Hutan Mangrove Pada Areal Pesisir Pantai. Balobe Law Jurnal. 2021 Oct;1(2):109–118.

[13] Trinanda TC. Pengelolaan Wilayah Pesisir Indonesia dalam Rangka Pembangunan Berbasis Pelestarian Lingkungan. Matra Pembaruan: Jurnal Inovasi Kebijakan. 2017 May;1(2):75–84.

[14] Wibowo GDH. Aspek Hukum Dan Kelembagaan Dalam Peningkatan Efisiensi Dan Efektivitas Pengelolaan Wilayah Pesisir. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum. 2009 Jan;16(1):127–144.

[15] Anwar M, Shafira M. Harmonisasi Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pesisir Lampung dalam Rezim Pengelolaan Berbasis Masyarakat. Jurnal Hukum Lingkungan Indonesia. 2020 Jul;6(2):266–287.

[16] Datau R, Hairan. Aspek Hukum Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Dalam Perspektif Otonomi Daerah. Goron Law Rev. 2019 Oct;2(2):81–94.

[17] Erwin Y, Harun RR, Septyanun N. Penyuluhan Hukum Pentingnya Perlindungan Lingkungan Melalui Penanaman Mangrouve di Kawasan Pesisir dan Pantai. Community Engagement and Emergence Journal (CEEJ). 2021 Feb;2(2):163–171.

[18] Sompotan HB. Kajian Hukum Serta Konvensi Internasional Yang Terkait Dengan Pengelolaan Wilayah Pesisir. Jurnal Hukum UNSRAT. 2016;22(6).

[19] Yulianti R, Ikhwan M, Zaman N. Urgensi Pengaturan Reklamasi Pantai Di wilayah Pesisir Selatan Madura. Yust Jurnal Hukum. 2015 Apr;4(1):103–121.

[20] Kalalo FP. Kebijakan Reklamasi Pantai dan Laut : Implikasi Terhadap Hak Masyarakat Pesisir dan Upaya Perlindungannya. Jurnal Hukum dan Pembangunan. Jurnal Hukum & Pembangunan. 2009;1.

[21] Dahuri R. Pengelolaan Ruang Wilayah Pesisir dan Lautan Seiring dengan Pelaksanaan Otonomi Daerah. MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan. 2001 Jun;17(2):139–171.

[22] Widyaiswara E. Landasan Hukum Pemberian Hak Wilayah Pesisir Dan Pulau Terhadap Masyarakat Adat Di Provinsi Kepulauan Riau. Jurnal Inovasi Penelitian. 2020;1(4).

[23] Sutrisno E. Implementasi Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Berbasis Pengelolaan Wilayah Pesisir Secara Terpadu Untuk Kesejahteraan Nelayan (Studi Di Perdesaan Nelayan Cangkol Kelurahan Lemahwungkuk Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon). Jurnal Dinamika Hukum. 2014 Jan;14(1):1–12.