Understanding Hadith on Nature Conservation: An Effort to Reinforce Ecological Piety

Abstract

Natural disasters are a key issue of contemporary society and an inspiration for the emergence of new theories such as theories of eco-theology, eco Sufism, fiqh al-bi’ah, ecofeminism, biocentrism, and anthropocentrism. These theories were initiated to seek solutions to natural disasters. However, disasters and calamities continue to occur. One of the causes is the lack of human awareness of the importance of environmental conservation. This article formulates comprehensively the Prophet’s teachings on nature conservation with a focus on two questions: (1) What are the forms of nature conservation? and (2) What understanding can be derived from the teaching? Based on the linguistic analysis with the contextual approach, it is concluded that Islam has introduced the concept of nature conservation from the beginning including: (1) nature conservation phases in the forms of (a) maintenance, preservation, and processing of land and (b) protection and prevention and (2) understanding of these shapes leads to motivation and responsible elements in conservation programs to actualize ecological piety.


Keywords: ecotheology, fiqh al-bi’ah, hadith, conservation, understanding

References
[1] Reflita R. Eksploitasi alam dan perusakan lingkungan (Istinbath hukum atas ayat-ayat lingkungan). Substantia. 2015;17(2).


[2] Objantoro E. Bencana alam ditinjau dari perspektif teologi alkitab. Jurnal Simpson : Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen. (1)2 2014. 131-150


[3] Zulhelmi M, Azman A. Hujan dan banjir dalam hadis nabi SAW. Jurnal Pengurusan dan Penyelidan Fatwa. (8) 1 2016. 9-29


[4] Suryawan IN, Kunci K. Manajemen ekoregion melalui pemberdayaan dan pemeliharaan lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Suatu tinjauan tentang green economic). MEDIA BISNIS. Indonesia; 2012.


[5] Febriani NA. Implementasi etika ekologis dalam konservasi lingkungan: Tawaran solusi dari Qur’an. Kanz Philosophia : Jurnal Filsafat dan Mistisisme Islam (1)4 ( 2014 ) : 28-35


[6] Park YS. Implementasi kebijakan konservasi energi di Indonesia. E-Journal Graduate. Unpar. (1) 1 2014. 1 -13


[7] Susilowati. Konservasi tanah dan air di daerah semi kering provinsi nusa tenggara Timur. Jurnal Teknoogi Sipil.(2)1 2006.25-34


[8] Ervianto W. Kajian green contruction infrastruktur jalan dalam aspek konservasi sumber daya alam. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7. Surakarta, 24-26 Oktober 2013. 23-29


[9] Santoso WY, Nugroho AD. Pemanfaatan penerimaan negara bukan pajak di bidang kehutanan dalam melestarikan fungsi lingkungan. Mimbar Hukum (21)3 2009. 554- 573


[10] Quddus A. Ecotheology Islam: Teologi konstruktif atasi krisis lingkungan. ULUMUNA Jurnal Of Islam Studi; 2012.


[11] Aziz A. Konservasi alam dalam perspektif etika Islam: Tantangan dan tuntutan. Akademika. 2014;19(2). 304-321


[12] Ruether RR. Ecotheology: Voices from south and north. New York: Orbis Books; 1994.


[13] Holilah M. Kearifan ekologis budaya lokal masyarakat adat cigugur sebagai sumber belajar IPS. Jurnal Pendidik. Ilmu Sos. (24)2 2015. 163-178


[14] Samsoedin I. Dinamika keanekaragaman jenis pohon pada hutan produksi bekas tebangan di kalimantan Timur. Jurnal Penelitan Hutan dan Konservasi Alam. (6) 1 2009. 69 -77


[15] Rusli M. Reorientasi kajian teologi islam: Ikhtiar kontributif atasi problem kekinian. ULUMUNA Jurnal Of Islam Studi, Indonesia; 2012.


[16] Mustaqim A. Etika pemanfaatan keakekaragaman hayati dalam perspektif Al-Qur’an. Hermeneutik. 2013;7(2). 145-156


[17] Suhendra A. Menelisik ekologis dalam al-Qur’an. ESENSIA. 2013;14(1). 120-132


[18] Sumarna Y. Beberapa aspek ekologi, populasi pohon, dan permudaan alam tumbuhan penghasil gaharu kelompok karas (Aquilaria spp.) di wilayah provinsi jambi. Jurnal Penelitan Hutan dan Konservasi Alam. (5)1 2008.93-99


[19] Suhartati S, Wahyudi A. Tanaman penghasil gaharu dan kelapa sawit. Jurnal Penelitan Hutan dan Konservasi Alam. (8)4 2011.363-371


[20] at-Tahhan M. Usul at-takhrij wa dirasah al-asanid. Riyadh: Maktabah al- Ma’arif; 1991.


[21] Ismail MS. Metodologi penelitian hadis nabi. Jakarta: Bulan Bintang; 1992.


[22] Ali MN. Memahami hadis nabi: Metode dan pendekatannya. Yogyakarta: Idea Press; 2015.


[23] ibn al-Bukhariy M. Sahih al-Bukhari. Beirut: Dar Ibnu Katsir; 1987.


[24] Mandzur I. Lisan al’Arab. Beirut: Dar al-Ma’arif. 2012


[25] bin ad-Darimiy AMA. Sunan Ad-Darimiy. Beirut: Dar al-Basyair; 2013.


[26] bin Hanbal A. Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal, Juz 10. Kairo: Muassasah Qartabah.2013


[27] Retnowati PA, Kusnadi J. Pembuatan minuman probiotik sari buah kurma (Phoenix dactylifera) dengan isolat Lactobacillus casei dan Lactobacillus plantarum. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2013;2(2). 127-136


[28] Agama K.R.I., tumbuhan dalam perspektif Al-Qur’an. Jakarta: Lajnah Pentashih Mushaf al- Qur’an; 2011.


[29] Nahdi MS, Ghufron A. Etika lingkungan dalam perspektif yusuf al-qaradawy. AlJami’ah Jurnal Islam Study. 2006;44(1).45-53


[30] Pangiuk A. Ihya’ al-mawat dalam hukum Islam. Media Akad. 2010;25(2).


[31] Setiawan O, Narendra BH. Sistem perakaran bidara laut (Strychnos lucida r.br.) untuk pengendalian tanah longsor (Strychnos lucida r.br. root system for landslide control). Jurnal Penelitian Kehutan. Wallacea. 2012;1(1). 230-238


[32] Ibnu Majah MY. Sunan ibnu majah. Beirut: Dar al-Risalah al-’Alamiyah; 2009