Completeness and Legal Implications of Patient Medical Records at Hajj Regional General Hospital of Makassar

Abstract

Information on a patient’s health development can be obtained if the data contained in the medical record are filled out completely, accurately and consistently. This study aimed to analyze the completeness of medical records and the legal aspect of the use of medical records in health services. This research was carried out at Hajj General Hospital of Makassar. The study was conducted retrospectively with a qualitative approach through in-depth interviews, observation of medical record files and document review, as well as with a quantitative approach, from October to December 2020. 258 medical record files were reviewed, and informants included five implementing medical personnel and 10 implementing nurses, who were interviewed to examine opinions about the completeness and legality of ownership of medical record files. The results showed that there were still incomplete medical record files, and most medical record items were not filled out completely and consistently, which has legal implications in terms of the file owner and the contents of the medical record. For this reason, open communication is sought between all health workers.


Keywords: completeness, legality, medical record

References
[1] Faida EW. Evaluasi kelengkapan pengisian dokumen rm instalasi ri dengan pendekatan analisis kualitatif dan kuantitatif di RSIA kendan sari merr surabaya. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia. 2017;5(1):46-52.

[2] Sakidjan I. Analisis kelengkapan catatan rekam medis kasus tetralogy of fallot pada implementasi INA-CBGs di rumah sakit pusat jantung harapan kita. Jurnal Administrasi Rumah Sakit Indonesia. 2013:26-31.

[3] Suprijanto R. Aspek strategi manajemen rumah sakit-antara misi sosial dan tekanan pasar. Yogyakarta: Penerbit Andi Office; 2005.

[4] Hatta GR. Pedoman manajemen informasi kesehatan di sarana pelayanan kesehatan: Revisi buku petunjuk teknis penyelenggaraan rekam medis/medical record rumah sakit dan pedoman pengelolaan rekam medis rumah sakit di Indonesia. 2nd ed. Jakarta: Penerbit Unversitas Indonesia, UI Press; 2012.

[5] Huffman EK. Medical record management. 10th ed. Berwyn: Physicians Record; 1994.

[6] Naiem, M. F., Indar, I., & Indar, I. Faktor yang berhubungan dengan kelengkapan rekam medis di rsud h. padjonga dg. ngalle takalar. Jurnal AKK UNHAS. 2013;2(2):10- 18.

[7] Lihawa C. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dokter dalam kelengkapan pengisian rm dengan dimoderasi karakter individu (Studi di RD islam unisma malang). Aplikasi Manajemen. 2016;14(12):300–308.

[8] Budi SC. Manajemen unit kerja rekam medis. Yogyakarta: Penerbit Quantum Sinergis Media Kota; 2011.

[9] Kepmenkes RI. No. 129MENKES/SK/II/2008, Standart pelayanan minimal rekam medis rumah sakit di Indonesia (Bab XIV rekam medis). 1997.

[10] Kepmenkes RI. No. 269/MENKES/SK/II/2008, tentang rekam medis.

[11] Winarti, S. S. Analisis kelengkapan pengisian dan pengembalian rekam medis rawat inap rumah sakit. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia UGM. 2013;1(4):345–351.

[12] Depkes RI. Pedoman pengelolaan rekam medis rumah sakit di Indonesia. Dirjen yanmed. Jakarta: Depkes RI; 1997.

[13] Alaydrus S. Perbandingan kelengkapan pengisian rekam medis antara rumah sakit di Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia Press; 2011.

[14] Solikhah, S., Pamungkas, T. W., & Marwati, T. Analisis ketidaklengkapan pengisian berkas rekam medis di rumah sakit PKU muhammadiyah Yogyakarta. Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Daulan. 2010;4(1):1–75.

[15] Undang-undang RI. no. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran.

[16] Undang-undang RI. no. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.

[17] Undang-undang RI. no. 29 tahun 2004 tentang tenaga kesehatan.