Determinants Factors of Non-Performing Financing in Islamic Microfinance Institution (Case study of Islamic Cooperative XYZ in Sidoarjo, Indonesia)

Abstract

This paper investigates the influence ofsocio-economics, geographic location, and financing characteristics of clients from Islamic microfinance institution towards their financing performance. Using chi-square models,the data were collected from 140 clients of one Islamic microfinance institution in Sidoarjo city in Indonesia. The results show that sex, occupation, location, type of contract, and total financing influence the non-performing financing of Islamic microfinance institution in Indonesia.


 


 


Keywords: Socio-Economic, Geographical Location, Characteristics of Financing, Non-Performing Financing, Chi-square

References
[1] Afandi, M. Y. (2009). Fiqh Muamalah dan Implementasinya dalam Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta: Logung Pustaka.


[2] Ahmad, A. U. F., Ahmad, A. B. R. (2009). Islamic microfinance: the evidence from Australia. Humanomics, 25(3), 217–235. https://doi.org/https://doi.org/10.1108/08288660910986946


[3] Burhanuddin. (2013). Koperasi Syariah dan Pengaturannya di Indonesia. Malang: UIN Maliki Press.


[4] Djamil, F. (2012). Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.


[5] Fianto, B. A., Gan, C., Hu, B., Roudaki, J. (2017). Equity Financing and Debt-based Financing: Evidence from Islamic Microfinance Institutions in Indonesia. Pasific-Basin Finance Journal. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1016/j.pacfin.2017.09.010


[6] Fuady, M. (1995). Hukum Tentang Pembiayaan Dalam Teori dan Praktek (Leasing, Factoring, Modal Ventura, Pembiayaan Konsumen, Kartu Kredit). Bandung: Citra Aditya Bhakti.


[7] Kiswati, Rahmaway, A. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiayaan Mudharabah. Ekonomi Syariah, Equilibrium, 3(1).


[8] Kusumaningrum, A. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Pinjaman Bergulir Kelompok Swadaya Masyarakat di BKM Ngagel Rejo Mulyo. Thesis. Airlangga.


[9] Littlefield, E., Morduch, J., Hashemi, S. (2003). Is microfinance an effective strategy to reach the millennium development goals? Focus Note 24 (2003), 1–11.


[10] Lubis, A. M., dan Rachmina, D. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredit Usaha Rakyat. Forum Agribisnis, 1(2), 112–131.


[11] Nafi’ah, S. J. (2008). Profit Loss Sharing dan Moral Hazard dalam Penyaluran Dana Pihak Ketiga. Islam Negeri Sunan Kalijaga.


[12] Nuryadin, H. (2004). BMT dan Bank Islam: Instrumen Lembaga Keuangan Syari’ah. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.


[13] Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Statistik Lembaga Keuangan Mikro Indonesia.


[14] Prestisia, E. (2017). Pengaruh Usia, Tingkat Pendidikan, Jumlah Pinjaman, Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman dan Nilai Jaminan Terhadap Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Pada BMT Amal Rizki di Gunung Kidul. UIN Sunan Kalijaga. Retrieved from https://digilib.uin-suka.ac.id:80/id/eprint/26387


[15] Soemitra, A. (2009). Bank & Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Pranedamedia Group.


[16] Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA CV.


[17] Supartono. (2011). Analisis Variabel Sosial Ekonomi Masyarakat Urban terhadap Kemandirian Ekonomi Ditinjau dari Aspek Keuangan, Energi dan Pangan di Kecamatan Singosari Kabupaten Pemalang. Journal of Indonesian Applied Economics, 5(1).


[18] Umam, K. (2016). Perbankan Syariah: Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya. Jakarta: Rajawali Press.


[19] Waluya, B. (2007). Sosiologi. Bandung: PT Setra Puma Inves.