The Development of Settlement in the Tsunami Red Zone Area of Banda Aceh City

Abstract

This study aims to describe the rapid growth of settlement development in the red zone, Banda Aceh City. The qualitative descriptive of the method used in this study, and data collection through literature study for secondary data. Primary data gathered from observation and interview toward some developers of housing located in the red zone of tsunami’s impact, Banda Aceh City. Finally, data analysis using the Delphi method. The study result showed various main reasons for the rapid growth in the development of settlement in that area. The Banda Aceh city government needs to have strict standards in building permits for red-zone tsunami area. The red-zone area has stated in ”Qanun Kota Banda Aceh No. 2 Tahun 2018” including nine districts. This rule has not been adequately enforced. This can be seen from the growth of residential housing in the tsunami red-zone area that grew rapidly after 13 years of tsunami occurred.


 


 


Keywords: Development of Settlement, Tsunami Red Zone

References
[1] Budiman. Subandono, Diposaptono. (2007). Hidup Akrab dengan Gempa dan Tsunami. Bogor: Buku Ilmiah Populer.


[2] Daud, Ramli, Sari, Adellia Sri, Milfayetty, Sri Dan Dirhamsyah, M. (2014). Penerapan Pelatihan Siaga Bencana Dalam Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Komunitas SMA Negeri 5 Banda Aceh. Jurnal Ilmu Kebencanaan (JIKA). ISSN 2355- 3324 Pp. 26- 34. Volume 1, No. 1, Agustus 2014.


[3] Rofi, Abdur. Doocy, Shannon. Robinson, Courtland. (2006). Tsunami mortality and displacement in Aceh province, Indonesia. Journal compilation Disasters, 2006, 30(3): 340−350.


[4] Shofiyati, Rizatus. Dimyati, Dewanti Ratih. Kristijono, Agus.Wahyunto. (2005). Tsunami Effect In Nanggroe Aceh Darussalam And North Sumatra Provinces, Indonesia. Asian Journal Of Geoinformatics, Volume 5, No. 2, May 2005. Pp: 1-16.


[5] Tejakusuma, I.G. (2005). Analisis Pasca Tsunami Aceh. Jurnal Alami, Vol. 10 No. 2 Tahun 2005.


[6] Kartasasmita, Gianjar dan Siagian. 1994. Pembangunan Infrastruktur Seminar Pembangunan Konsep Dan Implikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Yogjakarta: Universitas Gadjah Mada.


[7] Jamaludin, Nasrullah Adon. (2016). Sosiologi Pembangunan. Bandung: Pustaka Setia.


[8] Pelambi, Ryantirta Maychard. Tilaar, Sonny. Rengkung, M Michael. (2018). Identifikasi Pola Sebaran Permukiman Terencana Di Kota Manado. SPASIAL VOL 5, NO 2 (2018).https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/spasial/article/view/11651.


[9] Silalahi, S.B, (2002), Penggunaan Tanah dan Faktor yang mempengaruhi di Daerah Pedesaan Propinsi. Sumatera Utara. Medan.


[10] Sujarto. (1985). Kebijaksanaan Teknologi untuk Pengembangan Wilayah; Pokokpokok Pemikiran. UI Press: Jakarta.


[11] Lambin, F Eric and Meyfroidt, Patrick. (2011). Global land use change, economic globalization, and the looming land scarcity. PNAS, March 1, 2011, vol. 108, no. 9, page 3465–3472. www.pnas.org/lookup/suppl/doi:10.1073/ pnas.1100480108//DCSupplemental.


[12] BPS. 2017. Kota Banda Aceh dalam Angka 2017. Banda Aceh. Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh.


[13] Ruhimat, Mamat. (2015). Tekanan Penduduk Terhadap Lahan Di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi. GEA, Jurnal Pendidikan Geografi, Volume 15, Nomor 2, Oktober 2015, Halaman 59 – 65.


[14] Warino, Joko. (2016). Aspek Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Perencanaan Tata Ruang. Sumber Berita: http://trtb.pemkomedan.go.id/artikel-737--aspeklingkungan hidup-dalam-perencanaan-tata-ruang.html#ixzz52T0HCaOa. Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives.


[15] Goto Y., Affan M., Agussabti, Nurdin Y., Yuliana D.K., Ardiansyah. (2012). Tsunami evacuation simulation for disaster education and city planning. Journal of Disaster Research, vol. 7, no. 1, pp. 1-10.


[16] Gadeng, Nubli Ahmad. (2017). Nilai Kearifan Lokal Smong dalam Mitigasi Bencana Tsunami di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh. (Tesis). Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.


[17] K Setyohadi, Bambang. (2007). Tipologi Pola Spasial Dan Segregasi Sosial Lingkungan Permukiman Candi Baru. Jurnal Teknik Sipil & Perencanaan, Nomor 2 Volume 9 – Juli 2007, Hal: 97 – 106.


[18] Catanese, Anthony J. & Snyder, James C. (1988). Perencanaan Kota . Penerbit Erlangga.


[19] Kalesaran, E C Ronald. Mendagi, M J R. Waney, Estrelita. (2013). Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Pemilihan Lokasi Perumahan Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.3 No.3, September 2013 (170-184).


[20] Purbosari, Annisa. Hendarto, Mulyo R. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Bertempat Tinggal Di Kota Bekasi Bagi Penduduk Migran Berpenghasilan Rendah Yang Bekerja Di Kota Jakarta. Diponegoro Journal Of Economic Volume 1, Nomor1, Tahun 2012, Halaman 1-15 http://ejournal-s1.undip.ac. id/index.php/jme.


[21] Suparmi. (2010). Studi Meta Analisa: Strategi Rehearsal Dan Memori Jangka Pendek. Jurnal Psikologi Volume 5 No. 2, Agustus 2010: 289 – 310 289.


[22] Schacter, D.L. (1999). The Seven Sins of Memory: Insight from Psychology and Cognitive Neuroscience. American Psychologist, 54, 3, 182- 203.


[23] Baiquni M, (2004), Membangun Pusat-Pusat di Pinggiran, Otonomi di Negara Kepulauan, ideAs dan PKPEK, Yogyakarta.


[24] Budihardjo, Eko. (2009). Perumahan dan Permukiman di Indonesia.. Bandung:Alumni.


[25] Jayadinata, Johara. T. (1999). Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Perdesaan Perkotaan dan Wilayah. Bandung. Penerbit ITB.


[26] Amin, Y. (2008). Analisis Perubahan Penggunaan Lahan di Kecamatan Batang Kabupaten Batang Tahun 2001-2006. Universitas Muhammadiyah Surakarta.