Responses Of Indigenous Peoples Against The Local Economic Empowerment In Biak Numfor Regency

Abstract

This research aims to understand and explain responses of indigenous peoples, as well as to identify and understand their socio-economic condition in the local economic empowerment program carried out in Biak Numfor Regency. Research analysis was done through phenomenology paradigm, qualitative approach, with inductive-deductive mindset, or inductive abstraction that point to specific to general. Data analysis is done through Spraedly analysis covering domain themes abstracted from the field, componential analysis and cultural theme on technical triangulation. The results demonstrate that indigenous people’s responses to the implementation of local economic empowerment at research locations vary from those who are accepting and those of rejecting. But due to the strong role of the organizer (actor) as well as the rigid technical guidelines in the program implementation, the coercion occurs in its implementation, which finally makes indigenous peoples using “the mechanism of defeating self as well as symbol of resistance” and become powerless.


Keywords: mechanism of defeating self, powerlessness, social-economic

References
[1] M. A. Baransano, Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kebijakan Diversifikasi Pangan Lokal di Provinsi Papua Barat, in Jurnal Sosek Fak, Pertanian dan Teknik, Pertanian, Universitas Papua, 2013.


[2] A. Barombo, Pemberdayaan Masyarakat Melalui Koperasi Credit Union Jurnal Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Tanjung Pura, (2012).


[3] A. Beteille, in Social Inequality, Penguin Education, California, 1970.


[4] BPS, (2011), Papua Dalam Angka (Papua in Figures) 2011, Jayapura: Badan Pusat Statistik Provinsi Papua.


[5] H. Dahrif, Membandingkan Konsep Pengelolaan Ekosistem SDA Berbasis Kearifan Lokal dengan Konteks Masa Kini Jurnal Pembangunan dan Inovasi Papua, (2012).


[6] K.-O. Deklarasi, Piagam Bumi Nusantara Adat se-Dunia, 23-25 Mei di Brazil: Piagam Bumi PBB.


[7] Fatimah dan AnharudinResistensi Papua terhadap Program Transmigrasi, PUSLIT Ketransmigrasian, Kemenakertrans, Jln TMP Kalibata No 17 Jakarta Jurnal Ketransmigrasian, 29, no. 1, 2012-57–67, (2013).


[8] H. S. Friedman and Miriam W. Schustack, Kepribadian; Teori Klasik dan Riset Modern, edisi ketiga Jakarta: Erlangga (2006).


[9] C. Geertz, in Agricultural Involution: The process of Ecological Change in Indonesia. Barkeley, University of California Press, 1963.


[10] S. Hariyanto, in Sosiolog Ekonomi, Ar-Ruzzz Media, 2011.


[11] M. F. Hendrawan, Evaluasi Program Jakarta Green and Clean di Cipinang Melayu (CSR) PT, Unilever tbk (2009).


[12] R. R. Hendra, in Pertambangan Batu Apung di Lombok Utara ditinjau dari UU. No.19 thn 2009 tentang Mineral dan Batu Bara, Available on, http.fh/Unram.ac.id, 2013.


[13] R. P. Irawan, Program CSR berbasis Pemberdayaan Masyarakat http://pustaka. unoad.ac.id, (2012).


[14] I. Kirana, in Peran CSR Bidang Lingkungandalammenunjang Pengelolaan Program Peningkatan Kinerja Perusahaan PT, Surya Kertas, Jurnal Ilmiah Mahasiswa USU, 2013.


[15] Mulyadi, 2009, Perubahan Sosial dan Strategi Pemberdayaan Masyarakat Arfak Budaya Pertanian Papua, Penerbit: Kerta Media, (2009).


[16] Pengadosian Inovasi Pertanian Suku Pedalaman Arfak. “Kasus di KabupatenManokwari, Papua Barat”, (Disertation), Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor, 2012.


[17] H. R. Radjaguguk, Perencanaan Program CSR Bidang Lingkungan PT (2013).


[18] Rosyida I., dan Nasdian F. T., Partisipasi Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Program CSR dan Dampaknya Terhadap Komunitas Pedesaan, Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi dan Ekologi Manusia, 2012.


[19] S. Simanjutak, in Pengembangan Hutan Kemasyarakatan (Huktan) di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Institut Pertanian Bogor, 2012.


[20] Soewardi, (1982), Respons Masyarakat Desa Terhadap Modernisasi di Bidang Produksi Pertanian di Jawabarat. Yayasan Obor Indonesia.


[21] Sekuler R., dan R. Blake, Perceptions, Second Edition, McGraw-Hill Publishing Company, New York, 1990.


[22] B. Sulisty, Implementasi CSR pada PT (2013), Aqua Danone, http:// bsulistyo.staff.


[23] A. Syaifuddin, in Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2007.


[24] H. Strasser and S. C. Randall, in An Introduction to Theories of Social Change, Routledge & Kegan Paul, London, 1981.


[25] Undang-Undang, (2001)., No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.


[26] B. Walgito, in Phisikologi Sosial, Andi Ofset Yogyakarta, 2002.


[27] W. F. Wertheim, in Masyarakat Indonesia dalam Transisi; Studi Perubahan Sosial, Tiara Wacana, Jogjakarta, 1999.


[28] A. Wibowo, Respons dan Ketaatan Masyarakat Terhadap Kearifan Lokal di Pulau Gili, Kec. Sumberasih, Kab. Purbolinggo Jurnal Ecso Fim, 1, p. 2013, (2013).


[29] D. Yudianti, Efektifitas Program PTPN VII Peduli di PTPN VII Lampung. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 3, no. 1, (2012).


[30] H. N. Yunidia, in Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Sebagai Strategi Pembentukan Citra Perusahaan sebagai CSR Perusahaan Petrokimia Gresik, Jurnal UNAIR, 2012.