Phenomenological Study on the Village Fund Accountability

Abstract

This study analyzes the accountability perception on the management of village fund in Jabon Village, Jombang district based on the executor’s experience. The selected type of research is a qualitative method that paradigm the interpretive phenomenology. Based on this research, the executor manages village funds based on the incidence of failure in the village timely disburse in May 2016. They have a perception that reporting is mandatory in order for them to get the village fund. The executor does not want to experience the disappointment 2016 to reoccur. Thus, they avoid the same incident as the result of learning from experience in managing the village funds in the previous year. At each experience, there is the environment that plays a role in the process of intersubjectivity. First, through skepticism among the executor based on the stereotype that the educational background determines capability. Second, the behavior of financial managers of the village where they are always obedient to the commands of the village head, this is a repetitive action that is considered reasonable. Both forms of intersubjectivity by the work environment caused executor system to justify a different form of the duties and functions or Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi). Because of this, the executor has difficulties to integrate the village fund management responsibilities to be accountable. Executor defines accountability as the responsibility of reporting vertically, while horizontal reporting is only done as a formality. The greatest thrust of executors in action is the fear of sanctions from those who are considered to have a higher position in the bureaucratic corridor. Thus, the perception of accountability, in this case, is that the necessity in the management of village funds containing different levels of urgency differs based on the focus or concern of the work environment on the management of village funds.


 


Keywords: phenomenological studies, accountability, village fund.

References
[1] Alwisol. 2009. Psikologi kepribadian: edisi revisi. Malang: umm press.


[2] Bastian, indra. 2010. Akuntansi sektor publik: suatu pengantar edisi ketiga. Jakarta: penerbit erlangga.


[3] Creswell, john. 2015. Penelitian kualitatif dan desain riset: memilih di antara lima pendekatan. Yogyakarta:pustaka pelajar


[4] Fajri, rahmi., setyowati, endah., & siswidiyanto. 2015. Akuntabilitas pemerintah desa pada pengelolaan pengelolaan alokasi dana desa (studi pada kantor desa ketindan, kec lawang kab malang). Jurnal administrasi publik 3 (7) : hlm. 1103 (online), dalam (http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index. php/jap/article/view/920), diakses 20 agustus 2016.


[5] Sobur, alex. 2013. Filsafat komunikasi: tradisi dan metode fenomenologi. Bandung: remaja rosdakarya


[6] Irma, ade. 2015. Akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa di kecamatan dolo kabupaten sigi. Katalogis 3 (1) : hlm. 136, (online), dalam (http://jurnal.untad.ac. id/jurnal/index.php/katalogis/article/view/4254), diakses 20 agustus 2016


[7] Kamayanti, ari. 2016. Metodologi penelitian kualitatif akuntansi: pengantar religiositas keilmuan. Jakarta: yayasan rumah peneleh sari media dan literasi


[8] Kang and cho. 2016. A study on the accountability of the regional r&d program: the case of apctp. Springer 2 (3): hlm. 2, (online), dalam (http://link.springer.com/article/10.1186/s40852-016-0029-9), diakses 20 agustus 2016.


[9] Kuswarno, engkus. 2009. Metode penelitian komunikasi fenomenologi. Bandung: media padjadjaran.


[10] Laporan hasil kajian pengelolaan keuangan desa: alokasi dana desa dan dana desa. (online), (http://www.keuangandesa.com), diakses 15 agustus 2016.


[11] Mardiasmo. 2002. Akuntansi sektor publik. Yogyakarta: andi.


[12] Moustakas, clark. 1994. Phenomenological research methods. United states of america: sage publications.


[13] Mutiganda, jean. 2013. Budgetary governance and accountablity in public sector organisations: an institutional and critical realism approach. Elsivier:hlm. 518-531, (online), dalam (www.elsivier.com/locate/cpa) diakses 10 november 2016.


[14] News pkb jombang. 18 mei 2016. Belum susun apbdes, delapan desa gagal cairkan dana desa. (online), (newspkbjombang.com), diakses 6 september 2016.


[15] O’donnell, guillermo. Horizontal accountability in new democracies. Journal of democracy 9(3): hlm. 112-113, (online), dalam (https://muse.jhu.edu/article/16904), diakses pada 15 agustus 2016.


[16] Peraturan menteri dalam negeri ri no. 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa. (online), (www.kemendagri.go.id), diakses 15 agustus 2016.


[17] Peraturan pemerintah ri no. 8 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas peraturan pemerintah no. 60 tahun 2014 tentang dana desa yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara. (online), (http://djpk.kemenkeu.go.id), diakses 15 agustus 2016.


[18] Peraturan kementerian keuangan ri no. 49/pmk. 07 tahun 2016 tentang tata cara pengalokasian, penggunaan, pemantauan dan evaluasi dana desa. (online), (http://djpk.kemenkeu.go.id), diakses 15 agustus 2016.


[19] Riyanto, teguh. 2015. Akuntabilitas finansial dalam pengelolaan alokasi dana desa di kantor desa perangkat selatan kecamatan marangkayu kabupaten kutai kartanegara. Jurnal administrasi negara 3(1): hlm. 127-128, (online), dalam (http://ejournal.an.fisip-unmul.ac.id/site/?P=1427), diakses 20 agustus 2016.


[20] Sekretariat daerah bagian hukum kabupaten jombang. 2016. Peraturan bupati no. 5 tahun 2016 tentang tata cara pengalokasian, penyaluran, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana desa di kabupaten jombang. Jombang: sekretariat daerah kabupaten jombang.


[21] Sekretariat daerah bagian hukum kabupaten jombang. 2016. Peraturan bupati no. 12 tahun 2016 tentang perubahan atas peraturan bupati jombang no. 5 tahun 2016 tentang tata cara pengalokasian, penyaluran, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana desa di kabupaten jombang. Jombang: sekretariat daerah kabupaten jombang.


[22] Setyoko, paulus. 2011. Akuntabilitas administrasi keuangan program alokasi dana desa (add). Jurnal ilmu administrasi negara, 11(1): hlm.. 22, (online), dalam(http:// download.portalgaruda.org/article.php?Article=32229&val=2287, diakses 20 agustus 2016.


[23] Sobur, alex. 2013, filsafat komunikasi: tradisi dan metode fenomenologi. Bandung : pt remaja rosdakarya.


[24] Solso, r, dkk. 2007. Psikologi kognitif edisi kedelapan. Jakarta: penerbit erlangga


[25] Ula, afila. 2014. Akuntabilitas pengelolaan alokasi dana desa di desa menilo kecamatan soko kabupaten tuban. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: fe um.


[26] Undang-undang ri no. 6 tahun 2014 tentang desa. Kementrian agraria dan tata ruang badan pertahanan nasional. (online), (http://www.bpn.go.id), diakses 15 agustus 2016.


[27] West, richard dan lynn turner. 2008. Pengantar teori akuntansi: analisis dan aplikasi edisi ketiga. Jakarta: salemba humanika.


[28] Wibisono, darmawan. 2003. Riset bisnis: panduan bagi praktisi dan akademisi. Jakarta: gramedia pustaka utama.