Preservation of The People's Story Of Mandailing Natal as a Learning Source for Developing Character Values of Students

Abstract

This study aims to determine how the use of Mandailing Natal folklore as a learning resource for fostering the character values of students at SMP Muhammadiyah 29 Padangsidimpuan while preserving regional Mandailing Natal literature in the form of folklore. The research method used in this research is descriptive analytical method, which is a method that describes clearly the object under study, and describes the data as a whole, systematically, and accurately. Data collection in this study was carried out using observation, interviews, and documentation. Based on the results of this study, it can be concluded that the Mandailing Natal folklore can be used as a learning resource in developing students’ character values. After the use of the Mandailing Natal folklore as a source of learning Indonessian, it was evident that the students’ attitudes changed for the better. This can be seen from the percentage change in student attitudes after the use of the Mandailing Natal folklore to foster student character values in Indonesian language learning, namely good attitudes to very good, increased by 21% of the research sample, good attitudes remained good as much as 41%, attitude 24% good enough to be good, and 14% good enough attitude.


Keywords: Character; student attitudes; mandailing Natal; Muhammadiyah

References
[1] Amin I, RS, E. Cerita rakyat penamaan desa kerinci: kategori dan fungsi sosial teks. Jurnal Bahasa Sastra dan Pembelajaran. 2013;31-41.

[2] Danandjaja J. Folklor Indonesia, ilmu gosip, dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Pustama Utama Grafiti; 2007.

[3] Desi Y, Larlen. Analisis unsur instrinsik cerita rakyat sigindo kuning dusun tuo merangin jambi. Repository: FKIP Unibersitas Jambi; 2019.

[4] Aw S. Nilai-nilai dalam pendidikan karakter dalam tayangan ”Mario Teguh Golden Ways”. Jurnal Pendidikan Karakter. 2016;181-191.

[5] Endraswara S. Metodologi penelitian dasar. Yogyakarta: Media Pressindo; 2009.

[6] Kosasih. Kompetensi ketatabahasaan dan kesastraan. Bandung: Yrama Widya; 2003.

[7] Febrianshari D. Nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembuatan dompet punch zaman now. Jurnal Pemikiran dan Pengembangan. 2018;88-95.

[8] Gusnetti S, Isnanda R. Struktur nilai-nilai pendidikan dalam cerita rakyat kabupaten tanah datar provinsi sumatera barat. Jurnal Gramatika. 2012;183-192.

[9] Halomoan M, Luthfi MN. Mengembangkan dan mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan karakter ke dalam dokumen 1 dan 2 KTSP. Medan: La-Tansa Press; 2012.

[10] Hasan. Penguatan metodologi pembelajaran berdasarkan nilai-nilai budaya untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa. Jakarta: Kemendiknas; 2010.

[11] Hidayah N. Penanaman nilai-nilai karakter dalam pembelajaran bahasa indonesia di sekolah dasar. Terampil: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. 2015;190-204.

[12] Kesuma D et al. Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya; 2012.

[13] Majid A. Perencanaan pembelajaran, mengembagkan standar kompetensi guru. Jakarta: PT Rosda Karya; 2008.

[14] Maulana NT, Suryanto E, A. Analisis struktural dan nilai pendidikan cerita rakyat serta relevansinya sebagai bahan ajar di SMP. Jurnal Gramatika. 2018;139-149.

[15] Ratna NK. Teori, metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2006.

[16] Sanjaya W. Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group; 2010.