Alternative Film Screening Venues and Post-Pandemic Sustainability of Indonesian Film Industry

Abstract

Since the COVID-19 pandemic hit Indonesia, the Indonesian film industry has experienced stagnation in production and exhibition. Due to their affordability, alternative screening venues can drive the wheels of the Indonesian film industry forward. This paper discusses the potential of these spaces to support the sustainability of the post-pandemic Indonesian film industry.


Keywords: alternative screening venues, film, Indonesia, post-pandemic, sustainability

References
[1] Badan Ekonomi Kreatif RI. Pemandangan Umum Industri Film Indonesia 2020. Available from: filmindonesia.or.id.


[2] Chandrika K. Distributing Arthouse Cinema and Short Films in Indonesia: Interview with Directors of Minikino Film Week. Available from: Medium. 2021.


[3] Pasaribu AJ. Mengapa Orang Film Berkomunitas? Antarkota Antarlayar: Potret Komunitas Film di Indonesia, Adrian Jonathan Pasaribu, Deden Ramadani, Levriana Yustriani, Eds. Seri Wacana Sinema Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta; 2019.


[4] Ramadani D. Kembalinya Pengalaman Sinema yang Hilang? Antarkota Antarlayar: Potret Komunitas Film di Indonesia, Adrian Jonathan Pasaribu, Deden Ramadani, Levriana Yustriani, Eds. Seri Wacana Sinema Komite Film Dewan Kesenian Jakarta, Jakarta: Dewan Kesenian Jakarta; 2019.


[5] Yayasan Kino Media, Minikino Festival Week 7 Festival Report. 2021.


[6] Greenhouse. Indonesia’s Social Media Landscape: An Overview. Available from: greenhouse.co. 2019.


[7] Gillespie T. The Politics of ‘Platforms’. New Media Soc. 2010;12(3):347–64.


[8] Film J. “Tonton Film” in jagalfilm.com (2012).


[9] Satuan Kerja Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur. “Nonton bioskop di lapas?? Memang bisa???” in Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia Kantor Wilayah Jawa Timur. 2021.


[10] Narko Sun, Twitter Post, September 30. Available ter.com/narkosun/status/1311073283274498048. 2020.