The Contribution of the Pragmatism Educational Philosophy in the Implementation of Pancasila Education During Distance Learning

Abstract

The implementation of Pancasila education faces major challenges during distance learning. The lack of meeting face-to-face and the high level of human dependence on technology makes it difficult for students to internalize the values of Pancasila. Therefore, efforts to realize the goal of meaningful education are hampered. The purpose of this study was to describe and analyze the contribution of the pragmatism educational philosophy as a solution to overcome the obstacles in implementing Pancasila education. This was field research based on philosophical perspectives combined with library research. Description, analysis, synthesis, interpretation, internal coherence, and heuristics were used. The results showed that experience supports the success of education according to the pragmatism educational philosophy. In order for the values of Pancasila to be effectively internalized, these values need to be integrated into the learning process experience. The pragmatism perspective of “learning by doing” can be a strategy to integrate the process of internalizing the Pancasila values into the interaction patterns of educators and students through technology.


Keywords: meaningful education, Pancasila, values, internalization, pragmatism, experience

References
[1] Yuliana Y. Analisis keefektivitasan pemanfaatan e-learning sebagai media pembelajaran pendidikan agama Islam pada masa pandemi Corona (Covid-19). SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i.2020;7(10):875–894. doi: 10.15408/sjsbs.v7i10.17371

[2] Hidayati S. Kendala yang dihadapi mahasiswa pendidikan ekonomi Universitas Pamulang dalam. mengikuti perkuliahan daring pada mata kuliah seminar proposal penelitian selama masa pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Kewirausahaan. 2020;4(1):40-51. doi: 10.29408/jpek.v4i1.2151

[3] Jariyah IA, Tyastirin E. Proses dan kendala pembelajaran biologi di masa pandemi Covid 19: Analisis respon mahasiswa. Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika. 2020;4(2):183–196. doi: https://doi.org/10.36312/e-saintika.v4i2.224

[4] Nurwardani P, Saksama, HY, Kuswanjono, A, et al. Pendidikan pancasila untuk perguruan tinggi. Jakarta: Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemristekdikti RI; 2016.

[5] Curren RR. Philosophy of education: An anthology. Wiley-Blackwell; 2006.

[6] Wikandaru R. Aliran pendidikan progresivisme dan kontribusinya dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Jurnal Ilmiah CIVIS. 2012;2(1):143–155.

[7] Kaelan, K. Negara kebangsaan pancasila: Historis, kultural, filosofis, yuridis, dan aktualisasinya. Yogyakarta: Paradigma; 2013.

[8] Latif Y. Negara paripurna. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2013.

[9] Sutrisno S. Filsafat dan ideologi pancasila. Yogyakarta: Andi; 2006.

[10] Barnadib I. Filsafat pendidikan. Yogyakarta: AdiCita; 2002.

[11] Bakker A, Zubair AC. Metodologi penelitian filsafat. Yogyakarta: Kanisius; 1994.

[12] Cholid N. Kontribusi filsafat pragmatime terhadap Pendidikan. MAGISTRA Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar dan Keislaman. 2013;4(1):51–66.

[13] Riyanti D, Prasetyo D. Internalisasi nilai-nilai pancasila di perguruan tinggi. Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan. 2019;7(2):82–96.

[14] Hendrawati Y. Aliran filsafat pendidikan pragmatisme dan relevansinya dengan pendidikan kejuruan. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2013;3(11): 34-50.

[15] Sulistyanto S. Internalisasi nilai-nilai pancasila dan nasionalisme melalui pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Citra Widya Edukasi. 2013;5(1):31–42.