Relationship of Age, Duration of Work and Environmental Temperature With Worker Mental Workload
Abstract
‘Workload’ refers to the job demands faced by workers compared to individual capacities. A high workload may cause overstress and injury. This study aimed to determine the relationship of age, duration of work, and temperature with workload. Descriptive quantitative methods were used with a cross sectional design. The sample included 40 respondents. The NASA-TLX questionnaire and thermohydrometer were used to collect the data which were analyzed using the Chi-square test. The findings showed that 55% of the workers had a moderate mental workload, and there was a relationship between age and mental workload (p-value = 0.045), while the duration of work (p = 0.340) and temperature climate (p = 0.602) did not have a relationship with mental workload. The mental workload of workers increased with an increase in age, so the recommendation given is to provide a workload according to the capacity of the worker.
Keywords: workload, temperature climate, age, duration of work, worker
References
[1] Tarwaka T. Ergonomi indrustri dasar-dasar pengetahuan ergonomi dan aplikasi di tempat kerja. Surakarta: Harapan Press; 2015.
[2] Schultz DP, Schultz D. Working conditions and work today. 6th ed. New York: Willey and Sons, Inc.; 2010.
[3] Nugroho W. Keperawatan gerontik. Jakarta: EGC Press; 2000.
[4] Budiman A, Husaini H, Arifin S. Hubungan antara umur dan indeks beban kerja dengan kelelahan pada pekerja di pt. karias tabing kencana. Jurnal Berkala Kesehatan. 2017;1(2):121-129.
[5] Anwar S, Mutiara D. Beban kerja mental menurut level jabatan dan usia karyawan di industri CPO. Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri. 2015;(Nov):328–34.
[6] Senjaya MNA, Wahyuni I, Widjasena B. Hubungan antara beban kerja mental dan durasi kerja dengan kejadian human error pada petugas air traffic control (Studi kasus di Jakarta Air Traffic Services Center – Airnav Indonesia ). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020;8(5):645–51.
[7] Rubio S, Díaz E, Martín J, Puente JM. Evaluation of subjective mental workload: A comparison of SWAT, NASA-TLX, and workload profile methods. Applied Psychology. 2004;53(1):61–86.
[8] Nugrahaeni DK, Mauliku NE. Metodologi penelitian kesehatan. Bandung: Stikesayani Pres; 2011.
[9] Santoso G. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Prestasi Pustaka; 2004.
[10] Mauris LS. Selintas tentang kelelahan kerja. Yogyakarta: Amara Books; 2010.
[11] Soedirman S. Kesehatan kerja dalam perspektif hiperkes dan keselamatan kerja. Jakarta: Erlangga; 2014.
[12] Santoso J. Usia lanjut usia dari ilmu psikolgi. Surabaya: Universitas Surabaya; 2011.
[13] Utami N, Riyanto R, Evendi A. Hubungan antara usia dan masa kerja dengan kelelahan kerja pada pekerja industri rumah tangga peleburan alumunium di desa eretan kulon kabupaten indramayu. Afiasi Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2018;3(2):69–71.
[14] Hadyan S. Hubungan usia, lama kerja, masa kerja dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap kejadian low back pain (LBP) pada petani di Desa Munca Kabupaten Pesawaran. Medula. 2017;7(4):141–5.
[15] Mayasari D, Saftarina F. Ergonomi sebagai upaya pencegahan musculoskeletal disorders pada pekerja. Jurnal Kesehatan Unila. 2016.
[16] Maulina N, Syafitri L. Hubungan usia, lama bekerja dan durasi kerja dengan keluhan kelelahan mata pada penjahit sektor usaha informal di kecamatan banda sakti kota lhokseumawe tahun 2018. AVERROUS Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh. 2019;5(2):44-58.
[17] Budiono AS. Bunga rampai hiperkes dan KK. Semarang: Universitas Diponegoro, CV Nugraha Sentosa; 2003.
[18] Harrianto R. Bahaya kerja ergonomi. Kesehatan Kerja. Jakarta: EGC; 2013.
[19] Lukas L, Suoth LF, Wowor R, Kesehatan F, Universitas M, Ratulangi S. Hubungan antara suhu lingkungan kerja dan jam kerja dengan stres kerja di PT. adhi karya (PERSERO) TBK unit manado proyek universitas sam ratulangi. Kesmas. 2018;7(4):1- 9