Determinant of Non-performing Financing in Indonesia Islamic Bank

Abstract

In 2017, there was an increase in Non Performing Financing (NPF) in Islamic Bank until the NPF Ratio reached five point twenty seven percent. It shows that NPF Ratio in that period has exceeded the standard provision of Bank Indonesia of five percent. This phenomenon is one of things that caused by the high channeling of financing to customers without accompanied by an increase in financing quality. This study aims to examine the determinants of non performing financing period 2013-2018. This study uses secondary data from six Indonesia Islamic Bank. This study used descriptive explanatory method with data analysis technique is panel data regression. The dependent variable used in this study is the non performing financing. Furthermore, the independent variables are Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR) and Bank Indonesia Sharia Certificates (SBIS). The results showed that the CAR and FDR have a significant negative effect on NPF. While, the SBIS rate has not effect on NPF. The result of simultaneous regression show that the CAR, FDR and SBIS rate have effect on NPF. Thus it can be concluded that when CAR and FDR increases, it will decrease the NPF and when SBIS increases, it does not affect the NPF.


 


 


Keywords: Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), SBIS rate.

References
[1] Akbar, D. A. (2016). Inflasi, GDP, CAR dan FDR terhadap NPF pada Bank Umum Syariah di Indonesia. I-Economic Vol.2 No.2, 19-37.


[2] Aryani, Y., Anggraeni, L., & Wiliasih, R. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah Indonesia Periode 2010-2014. Jurnal Al-Muzara’ah Vol.4, No.1, ISSN: 2355-4363, 44-60.


[3] Asnaini, S. W. (2014). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Non Performing Financing (NPF) Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Tekun, Volume V, No 02, 264- 284.


[4] Bank Indonesia. (2011). SE BI Nomor 13/24/DPNP/2011. Diambil kembali dari bi.go.id: https://www.bi.go.id


[5] Barus, A. C., & Erick. (2016). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Loan pada Bank Umum di Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, 113-122.


[6] Basuki, A. T., & Prawoto, N. (2016). Analisis Regresi dalam Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Depok : Rajagrafindo Persada.


[7] Djamil, F. (2012). Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah. Jakarta: Grafika.


[8] Efendi, J., Widodo, I. G., & Lutfianingsih, F. F. (2016). Kamus Istilah Hukum Populer Edisi Pertama. Jakarta: Kencana.


[9] Faiz, I. (2010). Ketahanan Kredit Perbankan Syariah terhadap Krisis Keuangan Global. La_Riba Jurnal Ekonomi Islam Volume IV, No.2, 217-237.


[10] Firdaus, R. N. (2015). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal yang Mempengaruhi Pembiayaan Bermasalah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. El-Dinar Volume 3, No.1 , 82-108.


[11] Firmansyah, I. (2014). Determinant of Non Performing Loan: The Case of Islamic Bank in Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Volume 17, Nomor 2, 241-258.


[12] Haifa, & Wibowo, D. (2015). Pengaruh Faktor Internal Bank dan Makro Ekonomi Terhadap Non Performing Financing Perbankan Syariah di Indonesia: Periode 2010:01 - 2014:04. Jurnal Nisbah Volume 1 Nomor 2, 74-87.


[13] Hariyani, I. (2010). Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: Elex Media Komputindo.


[14] Iskandar, Nuruddin, A., & Siregar, S. (2017). Manajemen Risiko Pembiayaan pada Bank Syariah: Suatu Tinjauan Filsafati. Al-Ulum Volume 17 Nomor 1 EISSN 2442- 8213, 20-43.


[15] Kiswanto, & Purwanti, A. (2016). Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based Bank Rating Terhadap Kinerja Keuangan dengan Good Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia Vol 5 No 1, 15-36.


[16] Lidyah, R. (2016). Dampak Inflasi, BI Rate, Capital Adequacy Ratio, Biaya Operasional Pendapatan Operasional, terhadap Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah di Indonesia. I-Finance Vol. 2 No. 1, 1-19.


[17] Loen, B., & Ericson, S. (2008). Manajemen Aktiva Pasiva Bank Non Devisa. Jakarta: Grasindo.


[18] Lusian, S., Siregar, H., & Maulana, T. A. (2014). Analisis Faktor-faktor Penyebab Pembiayaan Bermasalah di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah XYZ Periode 2009- 2013. Finance and Banking Journal, Vol. 16, No.1 ISSN 1410-8623, 17-37.


[19] Makri, V. (2013). Determinants of Non Performing Loans: The Case of Eurozone. Panoeconomicus 2, 193-206.


[20] Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Statistik Perbankan Syariah. Jakarta: Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan.


[21] Poetry, Z. D., & Sanrego, Y. (2011). Pengaruh Variabel Makro dan Mikro terhadap NPL Perbankan Konvensional dan NPF Perbankan Syariah. Islamic Finance & Business Review Vol. 6 No.2, 79-104.


[22] Popita, M. S. (2013). Analisis Penyebab Terjadinya Non Performing Financing pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis Journal Vol. 2 No. 4 ISSN: 2252-6765, 404-412.


[23] Rahmawulan, Y. (2008). Perbandingan Faktor Penyebab Timbulnya NPL dan NPF pada Perbankan Konvensional dan Syariah di Indonesia. Tesis Pascasarjana Universitas Indonesia.


[24] Rosadi, D. (2012). Ekonometrika dan Analisis Runtun Waktu Terapan dengan Eviews. Yogyakarta: Penerbit Andi.


[25] Sholihin, A. I. (2010). Pedoman Umum Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


[26] Sipahutar, M. (2007). Persoalan-persoalan Perbankan Indonesia. Jakarta: Georgia Media.


[27] Vanni, K. M. (2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Non Performing Financing pada Perbankan Syariah di Indoensia Tahun 2011-2016. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah Volume 5, Nomor 2, ISSN: 2502-8316, 306-319.


[28] Wulandari, N. S., Cakhyaneu, A., & Rosida, R. (2015). Non Performing Financing dan Return on Assets pada Produk Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah . Procedings ICIEF’15 Mataram, 1158 - 1181.